Sabtu, 06 Agustus 2016

Perkembangan Teknologi dari generasi 1G-4,5G

Perkembangan Teknologi dari generasi 1G-4,5G
1G
Adalah generasi pertama dalam perkembangan teknologi nirkabel. Teknologi ini pertama kali ditemukan pada tahun 1980 di Amerika Serikat. Teknologi ini memiliki kecepatan yang sangat rendah, namun cukup untuk mentransfer suara. Pada masa ini, bisa dikatakan bahwa sistem teknologi nirkabel masih berupa sistem analog dengan suara sebagai objek utamanya. Adapun contoh teknologi 1G adalah NMT [Nordic Mobile Telephone] dan AMPS [Analog Mobile Phone System]
Teknologi komunikasi seluler pertama adalah teknologi yang masih menggunakan sinyal analog untuk komunikasi. Teknologi ini diperkenalkan pada era 70-an tetapi baru efektif digunakan pada tahun 80-an.
Teknologi jaringan saat itu hanya dapat berkomunikasi lewat suara saja alias panggilan telepon saja. Kehadiran teknologi ini membuat era komunikasi melangkah ke arah yang lebih baru, yakni penggunaan telepon genggam. Saat itu, telepon genggam yang populer adalah Motorola DynaTAC.


2G
Memasuki tahun 90-an, teknologi seluler memasuki tahap berikutnya. Penandannya adalah pergantian teknologi sinyal radio yang digunakan. Bila pada generasi pertama, teknologi yang digunakan adalah teknologi sinyal analog, maka pada generasi ini teknologi yang digunakan adalah jaringan sinyal digital.
Kehadiran teknologi ini mengawali semakin populernya pengguna telepon seluler. Terutama karena teknologi pengiriman pesan singkat (SMS) dan pesan bergambar sudah diperkenalkan. Pada teknolog ini juga terdapat dukungan terhadap teknologi layanan suara yang lebih baik dan dukungan akses data.2G Adalah generasi kedua dalam perkembagan teknologi nirkabel atau selular. 2G merupakan jaringan telekomunikasi selular yang diterbitkan pertama kali secara komersil di daerah cakupan GSM Finlandia dan Radiolinja pada tahun 1991. Untuk teknologi 2G, sudah mengalami perkembangan dari teknologi analog menjadi digital. Artinya adalah, teknologi 2G sudah bisa melayani komunikasi teks [SMS] dan juga komunikasi suara [analog]. contoh dari teknologi 2G adalah GSM dan CDMA. GSM merupakan cikal bakal GPRS di generasi 2,5G.

2,5G
2,5G Adalah teknologi peralihan antara 2G ke 3G. Teknologi 2,5G sudah sangatlah jelas merupakan pengembangan dari teknologi 2G. 2,5G memberikan layanan kecepatan tinggi transfer data yang meliputi suara, sms, dan paket data 153 kbps. contoh dari teknologi ini adalah GPRS dan EDGE. Beberapa sumber menyebutkan EDGE termasuk dalam 2.75G, pada domain GSM, serta PDN [Packet Data Network] pada domain CDMA. GPRS sendiri memiliki kecepatan maksimal hingga 50 kbps, sedangkan EDGE mampu menyentuh angka 150 kbps.
Pada perkembangannya, teknologi 2G mengalami peningkatan. Teknologi ini sudah mendukung kecepatan transfer data hingga 50 kbps. Teknologi ini disebut 2,5G. Istilah ini mengacu karena teknologi 2,5G merupakan gabungan dari teknologi 2G dan GPRS atau General Packet Radio Service.
Selanjutnya, teknologi komunikasi 2G memiliki peningkatan lain dengan dukungan teknologi Enchanced Data Rates for GSM Evolution (EDGE) yang kemudian populer disebut sebagai 2,75G. Dengan menggunakan jaringan 2G EDGE, kecepatan transfer data yang bisa dicapai bisa mencapai 1 Mbps.
3G
adalah teknologi generasi ketiga yang merupakan standar yang telah ditetapkan oleh international Telecommunication Union [ITU] untuk diaplikasikan pada jaringan telpon selular. Melalui 3G, pengguna selular dapat mengakses internet dengan bandwidth sampai 384 kbps ketika alat itu berada pada posisi diam ataupun bergerak seperti kecepatan pejalan kaki.
Contoh teknologi ini adalah UMTS [Universal Mobile Telecommunication Service] yang merupakan pengembangan lebih lanjut lagi dari EDGE dan ada juga CDMA 2000 1x EV-DO
Secara rinci, kemampuan dari generasi 3G ini adalah memberikan kesempatan akses layanan data yang lebih baik daripada pendahulunya.
Teknologi jaringan seluler generasi ketiga atau 3G diperkenalkan pada tahun1998. Teknologi inilah yang kemudian disebut sebagai teknologi awal dari mobile broadband. Pasalnya, berkat teknologi 3G orang-orang bisa mengakses internet tidak hanya melalui jaringan kabel tetapi jaringan data. Kecepatan koneksi datanya juga lebih cepat.
Karena itu, pada perkembangannya, teknologi 3G mendukung aktivitas transfer audio, gambar, dan video. Pada jaringan inilah kemudian banyak orang memanfaatkannya untuk streaming video ataupun melakukan aktivitas video call. 
3,5G
Teknologi 3G diklaim oleh mampu mencapai kecepatan data hingga 2 Mbps dan 348 kbps. Namun, teknologi ini ternyata memiliki potensi kecepatan yang lebih baik. Karena itu muncullah varian teknologi 3G yang lebih maju atau sering disebut teknologi 3,5G atau HSPA (High Speed Packet Access). Teknologi ini mendukung kecepatan data untuk downloah hingga 14 Mbps dan untuk upload 5,76 Mbps. Kemudian, teknologi ini mengalami peningkatan.
Maka munculah istilah HSPA+ atau teknologi 3,75G. Dengan teknologi ini, kecepatan yang bisa dicapai adalah hingga 168 Mbps untuk download dan 22 Mbps untuk upload. Di Indonesia sendiri, banyak operator yang berjalan di teknologi HSPA ini. Sayangnya, tidak semua daerah memiliki kecepatan yang sama karena bergantung pada BTS dan hal-hal teknis lainnya.
3,5G Merupakan penyempurnaan dari teknologi sebelumnya yaitu teknologi 3G, terutama berupa peningkatan kecepatan transfer data yang lebih baik hingga mampu mencapai kecepatan lebih dari 2MBps sehingga mampu untuk melakukan transfer komunikasi, seperti akses internet, ataupun bahkan bertukar video.
Teknologi 3.5G ini merupakan teknologi transmisi data pita lebar yang dapat digunakan secara berpindah-pindah [mobile broadband] yang berbasis HSDPA [High Speed Downlink Packet Access] dan WiBro [Wireless Broadband]

4G
4G atau generasi keempat merupakan pengembangan dari teknologi 3G. 4G diperkirakan 500 kali lebih cepat daripada CDMA 2000, dapat memberikan kecepatan hingga 1Gbps jika berada di rumah atau 100 Mbps jika sedang bepergian. Terbayang bukan betapa cepatnya akses data yang akan kita dapatkan? Hadirnya teknologi komunikasi generasi keempat ini bisa semakin memperkecil dunia [dalam hal informasi, karena akses informasi bisa sangat cepat dan mudah]. Selain itu ini adalah salah satu solusi yang paling efektif untuk jaringan internet di pedesaan karena lebih baik menanam satu menara 4G untuk ber mil-mil jauhnya, daripada dengan menyelimuti sawah-sawah dengan kabel fiber optik. Sistem 4G akan dapat menyediakan solusi IP yang komprehensif dimana suara, data, dan arus multimedia dapat sampai kepada pengguna kapan saja dan dimana saja. Pada rata-rata data lebih tinggi dari generasi sebelumnya.
Belum ada definisi formal untuk 4G. Bagaimanapun, terdapat beberapa pendapat yang ditujukan untuk 4G, yakni 4G akan merupakan sistem berbasis IP terintegrasi penuh. Contoh dari teknologi ini adalah WiMax [Worldwide Interoprability for Microwave Access] dan LTE Advanced.

Dari beberapa penjelasan diatas, dapat kita simpulkan, bahwa GPRS, GSM, CDMA, dan generasi 1G-4G merupakan bagian dari perkembangan teknologi nirkabel. Jika dikaitkan antara GPRS dengan GSM dan CDMA, GPRS adalah hasil pengembangan generasi kedua [2G] - tepatnya domain GSM - yang mampu memberikan layanan transfer data hingga kecepatan 50 kbps. Dengan munculnya GPRS, pengembangan-pengembangan lanjutan untuk teknologi layanan data ini semakin meluas juga, hingga muncul EDGE, HSDPA, HSUPA, dll.

Jika dihubungkan dengan perkembangan generasi teknologi seluler [1G-4G], sudah jelas juga bahwa GPRS merupakan bagian dari perkembangan teknologi itu sendiri. Seperti yang telah kita ketahui bahwa GPRS merupakan bagian dari 2.5G, peralihan dari 2G menuju 3G. Maka sangat jelaslah bahwa GPRS merupakan salah satu hasil perkembangan teknologi seluler [nirkabel] yang sangat bermanfaat bagi kita semua.
International Telecommunications Union-Radio communication sector atau ITU-R adalah lembaga yang mengatur tentang urusan komunikasi radio. Lembaga ini juga yang mengatur apakah sebuah jaringan sudah memasuki generasi baru atau tidak. Misalnya adalah ketika jaringan yang disebut LTE atau Long Term Evolution diperkenalkan.
Teknologi LTE ini diklaim sebagai teknologi jaringan 4G atau generasi keempat. Tetapi menurut standar ITU-R, teknologi LTE belum bisa dikatakan sebagai teknologi 4G karena tidak mencapai standar 4G. Teknologi ini lebih tepat disebut sebagai teknologi pra-4G karena teknologi ini hanya mencapai download hingga 100 Mbps dan upload hingga 50 Mbps.
ITU-R menyatakan bahwa untuk memenuhi standar teknologi 4G, dukungan kecepatan unduh haruslah mencapai 1 Gbps dan upload hingga 500 Mbps. Teknologi inilah yang kemudian nantinya disebut Long Term Evolution-Advance (LTE-A).
Indonesia saat ini baru memiliki tiga operator seluler penyelenggara teknologi 4G, yakni Telkomsel, Indosat, dan XL Axiata.  Teknologi 4G yang digunakan juga masih sangat terbatas. Sebenarnya Indonesia masih bisa mengeksplorasi teknologi 3G karena kecepatan akses datanya sudah cukup memadai. Setidaknya teknologi 3G harus sudah menjangkau seluruh kawasan Nusantara sebelum memasuki era 4G.
4,5G
Generasi keempat dikenal juga dengan sebutan Long Term Evolution (LTE). Arsitektur jaringan LTE ini dirancang untuk mendukung grafik paket switching dengan mobilitas tinggi. 4G/LTE menawarkan kecepatan undunh mencapai 1GBPS dan upload hingga 500 Mbps. Di Indonesia sendiri sudah ada tiga operator seluler yang menyediakan layanan ini, yaitu Telkomsel, XL Axiata, dan Indosat. Namun, belum semua wilayah bisa mengakses 4G/LTE karena baru digelar di frekuensi 900Mhz. Teknologi yang juga familiar disebut 4,5 G tersebut diklaim lebih cepat dibandingkan fourth generation long term evolution (4G) biasa.Kecepatan data bisa mencapai 140 Mbps dibandingkan 4G LTE maksimal 100 Mbps.


4,5G merupakan konsep baru yang dikembangkan huawai bertujuan untuk mempromosikan inovasi melebihi LTE. Teknologi ini diiklaim memberikan pengalaman pengguna yang ditingkatkan,serta diperkarya dengan perangkat yang lebih terhubung.pada akhirnya ,teknologi ini membantu operator membangun kesuksesan bisnis yang mempercepat evolusi industry yang lancer menuju 5G. teknologi 4.4G yang baru ini akan meningkatkan kapasitas sel sampai tingkat Gbps mendukung koneksi 100 kali lebih banyak per sel dari LTE sekaligus mengurangi latensi end to end sebesar 80%.
Hal ini menjadikan smartband tersebut sebagai perangkat wearable LTE-M yang pertama di dunia. Smartband ini hadir dengan konektivitas 4.5G yang bahkan belum ada pada produk tablet ataupun smartphone yang berada di pasaran saat ini. Konektivitas 4.5G yang dijelaskan disini adalah konektivitas jaringan dengan kecepatan diantara 4G dan 5G. Perangkat wearable ini diklaim mampu menerima data dengan bandwidth 1Gbps.
Seperti kebanyakan produk wearable, Smartband Huawei 4.5G ini akan mampu melacak tingkat kebugaran dan denyut jantung pemakainya. Selain itu, Smartband ini juga dapat terhubung ke perangkat pintar lain seperti smart thermostats dan energy reader.
Smartband milik Huawei ini hadir dengan layar OLED berukuran 1,4 inci serta dilengkapi dengan perlindungan terhadap debu dan air. Untuk spesifikasi lengkap Smartband ini masih rahasia dan kemungkinan pihak Huawei akan membeberkan secara rinci di Mobile World Congress (MWC) 2015. Namun pihak Huawei mengatakan perangkat ini dilengkapi dengan chip LTE-M yang diproduksi oleh Neul, sebuah perusahaan yang sebelumnya telah diakuisisi oleh Huawei.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MATERI III PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN KELAS XII TKJ SMK MUHAMMADIYAH LARANGAN BREBES

B A B I I I T EK N I K P E N U LIS A N 3 .1     M ed i a Pe nu li s a n 3 . 1 .1     S am pu l S a m p u l     T u g a s  ...